Setiap pekerjaan pasti memiliki tingkat stres masing-masing. Ada banyak hal yang menjadi penyebabnya, misalnya atasan tidak menghargai hasil kerja Anda, beban pekerjaan yang tinggi, atau lingkungan kerja yang penuh politik kantor.
Namun, ternyata tidak semua penyebab ini bisa langsung memengaruhi pikiran seseorang, dan membuatnya stres. Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh University of Calgary in Alberta, Kanada, mengungkapkan bahwa penyebab stres dalam pekerjaan dipengaruhi oleh jenis kelamin.
Penelitian ini dilakukan terhadap 2.700 orang laki-laki dan perempuan yang belum mengalami depresi di Alberta, Kanada, selama kurun waktu 2008 sampai 2011. Setelah satu tahun, ternyata para peserta ini mengalami tingkat depresi yang cukup tinggi. Sebanyak 3,6 persen peserta mengalami depresi karena pekerjaannya. Insiden peningkatan depresi akibat pekerjaan ini ternyata lebih banyak dialami perempuan sampai sekitar 4,5 persen, sedangkan laki-laki hanya 2,9 persen saja. Hal ini menunjukkan, lingkungan dan kondisi pekerjaan bisa mempengaruhi kesehatan mental seorang pekerja, baik laki-laki maupun perempuan, namun dengan cara yang berbeda.
Menurut penelitian ini, penyebab perempuan mengalami stres biasanya karena kurangnya penghargaan di tempat kerja, atau tidak dihargai atas upaya dan kerja keras yang dilakukannya. Sedangkan pria lebih banyak merasakan stres akibat pekerjaan yang menumpuk sehingga membuat mereka tegang. Selain itu ketegangan dalam pekerjaan ini juga dipengaruhi oleh adanya tuntutan dan beban kerja yang tinggi, sekaligus tingginya tekanan psikologis yang dihadapi.
Yang menarik dalam penelitian ini adalah fakta bahwa perempuan dan laki-laki memiliki persepsi yang berbeda tentang tipe pekerjaan yang menyiksa mereka, yang salah satunya terlihat dari cara mereka memandang keseimbangan kehidupan kerja. "Perempuan dan laki-laki merasa memiliki peran dan kontribusinya masing-masing dalam keluarga dan pekerjaan," ungkap Jianli Wang, salah satu profesor di Department of Psychiatry and Community Health Sciences di University of Calgary in Alberta, Kanada.
Para lelaki biasanya lebih mudah mengalami depresi dan stres ketika kehidupan rumah tangga mengganggu kehidupan kerja mereka. Hal yang sebaliknya terjadi pada perempuan, mereka merasa stres justru ketika kehidupan kerja mengganggu kehidupan keluarganya.
Namun persamaan penyebab stres di dunia kerja antara perempuan dan laki-laki terjadi ketika berkaitan dengan risiko kehilangan pekerjaan. Perempuan yang bekerja full time akan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami stres dan depresi dibanding perempuan yang bekerja paruh waktu. Lain halnya dengan para pria. Mereka akan memiliki risiko stres yang sama besar saat mereka bekerjafull time ataupun part time.
Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/06/06/11052194/Penyebab.Stres.Dipengaruhi.Jenis.Kelamin
0 komentar:
Posting Komentar