Selasa,
11 Oktober 2011. Kami mewawancarai salah satu atlet takewondo Ogan Ilir
yaitu Apriwan Diantoni. Dari hasil wawancara, kami mendapatkan banyak
informasi tentang kehidupan beliau. Beliau baru saja mengikuti POPNAS di
Pekan Baru- Riau. Beliau mengikut Olahraga takewondo sejak beliau umur 8
tahun. Salah satu faktor yang mempengaruhi beliau untuk mengikuti
takewondo adalah lingkungan sekitar, karena beliau mengikuti takewondo
berawal dari ajakan temannya dan lingkungan sekitar.
Dari
beliau kami juga mendapatkan informasi bahwa perkembangan takewondo di
Indralaya masih harus di perbaiki dan cukup baik. Beliau juga
menyarankan agar sarana dan prasarana harus di tingkatkan. Beliau juga
sudah banyak menorehkan prestasi nya terhadap perkembangan takewondo di
Ogan Ilir khususnya. Beliau pernah mendapatkan mendali perungu pada
kejuaraan nasional di Malang, dan masih banyak yang lain.
Beliau
juga menceritakan bahwa beliau tidak bisa mengikuti Sea Games di
Indonesia pada tahun 2011 ini di karenakan beliau masih Junior. Junior
dan Senior di dalam takewondo di bedakan berdasarkan prestasi yang telah
di raih dan umur. Umur juga sangat menentukan apakah seseorang sudah
menjadi senior ataupun junior. Beliau saat ini sedang berumur 17 tahun
dan masih termasuk Atlet Junior. Beliau juga pernah mengalami cidera di
antaranya pada saat mengikuti kejuaraan Open Tournament di Padang yang
mengakibatkan beliau cidera cukup parah pada bagian paha paling kanan.
Hal
yang cukup membanggakan dari beliau adalah beliau salah satu siswa SMA
Olahraga Negeri Sriwijaya, yang di biayai oleh pemerintah, dan tidak
sembarang orang bisa masuk ke sekolah tersebut. Beliau sekarang berada
di kelas 2 SMA . Beliau menceritakan baha untuk memasuki sekolah
tersebut cukup susah karena banyak saingan untuk memasuki sekolah
tersebut. Beliau juga menambahkan bahwa sekolah tersebut sama seperti
sekolah biasa, sistem belajarnya pun sama, yang membedakan adalah
sekolah tersebut lebih cenderung membentuk atlet-atlet yang berkualitas
dan jam olahraganya lebih banyak. Beliau mengatakan bahwa beliau sangat
merasa bangga bisa masuk sekolah tersebut, dan bisa membanggakan kedua
orang tua. Namun tak bisa di pungkiri juga bahwa ada juga banyak
kekurangan dari segi makanan, dll. Beliau juga sangat berterima kasih
kepada kedua orantuanya yang selalu mendukungnya dan selalu
memotivasinya dalam segala hal.
Beliau
sangat bahagia bisa mengikuti olahraga takewondo karena banyak
mendapatkan teman baru, pengalaman,dan membanggakan kedua orang tuanya.
Beliau juga menyarankan untuk kepada para atlet takewondo yang masih
muda terus lah berjuang dan berusaha, jangan pantang menyerah. Agar kita
mampu menjadi juara pada tingkat Nasional.
Made by : Dwi Riski Tyani
Source : http://dwiriskityani.blogspot.com/2011/12/contoh-narasi-wawancara.html
0 komentar:
Posting Komentar